Kemon.id, Jakarta – Sebanyak 2.000 Bunda dari berbagai daerah akan berkumpul di Blok M Hub, Jakarta, dalam acara “Kumpul Bunda FYP bersama Komdigi” yang digelar pada 1–2 November 2025. Acara ini mengusung tema “Aman dan Sehat Digital Sejak Dini”, menghadirkan semangat baru bagi para ibu untuk menjadi bagian penting dari ekosistem digital Indonesia.
Kolaborasi antara Narasi, Agung Karmalogy, dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) ini akan menjadi ajang seru tempat para ibu belajar, berbagi, dan healing digital bareng para ahli konten.
“Bunda bukan cuma pengguna digital, tapi penjaga masa depan digital anak-anaknya,” ujar Agung Karmalogy, kreator konten dengan lebih dari 5 juta pengikut lintas platform yang memimpin komunitas Bunda FYP sejak 2020.
Pengenalan PP Tunas & tunasdigital.id: Dari Bijak ke Berdaya
Puncak hari pertama akan menjadi momen penting dengan peluncuran microsite tunasdigital.id, platform edukasi digital untuk anak dan keluarga Indonesia.
Peluncuran dilakukan langsung oleh Menkomdigi Meutya Hafid, sekaligus memperkenalkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Pelindungan Anak atau PP Tunas.
Langkah ini menjadi bagian dari komitmen Pemerintahan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka untuk mewujudkan ruang digital yang aman, sehat, dan beretika sejak dini.
Dalam seremoni simbolik, Menkomdigi Meutya Hafid bersama Dirjen Komunikasi Publik dan Media Fifi Aleyda Yahya, serta enam perwakilan Bunda akan “menanam Biji Digital” ke dalam logo raksasa tunasdigital.id.
Setiap biji melambangkan nilai-nilai PP Tunas:
– Berani Bijak
– Berkarya Positif
– Terhubung Aman
– Tumbuh Sehat di Digital
– Berdaya Bersama
– Kolaborasi
Hari Kedua: “Curhat Bareng Menteri Komdigi”
Kegiatan berlanjut dengan sesi interaktif “Curhat Bareng Menteri Komdigi”, yang dimoderatori langsung oleh Agung Karmalogy bersama Menkomdigi Meutya Hafid dan praktisi pendidikan Najeela Shihab.
Dalam sesi ini, para bunda bisa open mic dan berbagi pengalaman soal pengasuhan anak di era gadget dan algoritma.
Dua sosok inspiratif turut hadir:
Cerita Ibun, kreator konten dengan 265 ribu pengikut yang dikenal lewat sketsa jujur tentang kehidupan emak-emak, dan
Aninda, psikolog anak sekaligus edukator parenting dengan 126 ribu pengikut, yang akan berbagi insight soal tumbuh kembang anak di dunia digital.
Diskusi ini akan mengupas tuntas implementasi PP Tunas sebagai payung pelindung bagi anak-anak dan kelompok rentan di ruang digital, sekaligus mendorong budaya digital yang positif dan kolaboratif di kalangan keluarga muda.
Ruang Curhat Digital: Dari Cerita Jadi Solusi
Selain talkshow, tersedia “Ruang Curhat Digital” — zona interaktif tempat para bunda bisa menulis atau merekam pengalaman mereka di dunia digital.
Setiap cerita akan ditanggapi langsung oleh konselor Kemkomdigi dengan panduan berbasis regulasi PP Tunas.
“Di dunia digital, yang penting bukan cuma scroll cepat, tapi tumbuh bareng,” kata Agung Karmalogy.
Melalui kegiatan ini, Kemkomdigi tak hanya mengajak para ibu untuk lebih sadar akan keamanan digital, tetapi juga memberdayakan mereka sebagai pilar utama ekosistem digital nasional — sejalan dengan visi Asta Cita Pemerintahan Prabowo–Gibran, yakni:
Membangun Keluarga Sehat, Produktif, dan Berdaya, serta
Menyiapkan Generasi Muda Digital Indonesia.
Sumber: Info Publik
















