BeritaEducationLestariUtamaViral

“Urip Iku Urup”: Falsafah Jawa Tentang Wellness dan Jalan Pulang Menuju Kesadaran Sejati

“Urip iku urup, urip iku kudu maringi padhang marang liyane.”
(Hidup adalah nyala; hidup harus memberi terang bagi yang lain.)

Kemon.id, Yogyakarta – Dalam pandangan kebudayaan Jawa, hidup bukan sekadar keberadaan biologis. Urip adalah pancaran kesadaran kosmis — cipta, rasa, karsa yang bergerak dalam harmoni jagad cilik (mikrokosmos) dan jagad gedhe (makrokosmos). Ketika manusia kehilangan keseimbangan antara ketiganya, maka lahirlah penderitaan: tubuh yang letih, batin yang bising, dan jiwa yang tercerai dari sumbernya.

Kesadaran, bagi tradisi Timur dan falsafah Jawa, bukan sekadar aktivitas kognitif atau refleksi mental, melainkan modus keberadaan yang utuh. Dalam pengertian metafisik, kesadaran adalah daya hidup (energi prana) yang menghubungkan diri manusia dengan semesta. Ia bukan sesuatu yang kita miliki, melainkan sesuatu yang kita jadi.

Senojati memahami penyembuhan (healing) bukan sebagai proses medis belaka, tetapi sebagai perjalanan spiritual menuju keseimbangan ontologis , kembalinya manusia pada pusat dirinya, pada sangkan paraning dumadi (asal dan tujuan keberadaan). Dalam konteks ini, “wellness” melampaui pengertian modern tentang kebugaran jasmani dan kesehatan mental. Ia adalah kondisi utuh dan menyatu, di mana tubuh, pikiran, dan roh beresonansi dalam kesadaran tunggal.

“Suwung iku dudu ora ana, nanging papan kang ngreksa anane.”
(Kekosongan bukanlah ketiadaan, tetapi ruang yang menjaga keberadaan.)

Di Padepokan Gendam Mataram, praktik kesadaran dimulai dari olah energi dan olah rasa, ngelmu kasampurnan urip yang diturunkan dari tradisi kebatinan Nusantara. Prosesnya menggabungkan aspek metafisika (pengolahan energi halus), psikologi eksistensial (pengamatan batin), dan spiritualitas keseharian. Dalam ruang ini, setiap individu diajak menembus batas identitas sosial dan ego mental untuk bersentuhan dengan inti keheningan yang menghidupinya.

Pendekatan ini sejatinya bersenyawa dengan paradigma akademik kontemporer dalam studi consciousness dan holistic wellness. Psikologi transpersonal dan riset mindfulness dalam ilmu kesehatan modern menegaskan bahwa kesejahteraan manusia (human flourishing) muncul ketika kesadaran bertransformasi dari “self-centered awareness”  menuju “nondual awareness”, keadaan di mana diri dan dunia tidak lagi terpisah.

Senojati menafsirkan kondisi ini sebagai suwung kang urip  (kekosongan yang berdaya, ruang hening di mana energi semesta bernafas melalui diri manusia.)

Dalam kesadaran yang demikian, hidup bukan lagi upaya mengendalikan, melainkan merasakan aliran semesta. “Urip” menjadi praktik spiritual, sebuah laku kesadaran yang berlandaskan welas asih dan keheningan. Wellness, dalam makna tertingginya, adalah ketenangan yang hidup, bukan ketenangan yang pasif. Ia menuntut keberanian untuk menghadapi luka, mengurai ketakutan, dan menghidupkan cahaya yang telah lama redup di dalam diri.

“Sapa ngerti sejatine urip, ora bakal gumunan, ora kagetan, ora dumeh.”
(Barangsiapa memahami hakikat hidup, tak akan mudah terkejut, tak akan sombong, tak akan silau oleh dunia.)

Paguyuban Urib Urup lahir dari semangat itu, dari kesadaran bahwa penyembuhan sejati bersifat kolektif. Dalam jejaring kesadaran bersama, energi manusia saling menyalakan. Di sinilah makna urip iku urup menjadi praksis sosial: ketika satu jiwa tercerahkan, ia menjadi pelita bagi yang lain.

Senojati mengajak setiap insan untuk kembali ke sumbernya: menata raga, menjernihkan rasa, dan menyadari jiwa. Karena kesadaran bukan tujuan akhir, melainkan jalan yang terus dilalui. Dan wellness bukan keadaan statis, melainkan proses menjadi, menjadi hening, menjadi terang, menjadi manusia yang pulang kepada dirinya sendiri.

“Sangkan paraning dumadi iku bali marang cahya.”
(Tujuan akhir dari segala kejadian adalah kembali pada cahaya.)

Penulis : Senojati – Padepokan Gendam Mataram Yogyakarta

What's your reaction?

Related Posts

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *