BeritaUmumViral

Revitalisasi TPK Sleman: Sinergi Baru Wujudkan Desa Tanpa Kemiskinan

Sleman, Kemon.id— Pemerintah Kabupaten Sleman terus memperkuat upaya menekan angka kemiskinan dengan menghidupkan kembali semangat kolaborasi lintas sektor. Salah satu langkah strategisnya adalah revitalisasi Tim Penanggulangan Kemiskinan (TPK), yang digelar di Rumah Dinas Wakil Bupati Sleman, Selasa (11/11/2025).

Acara yang dihadiri oleh Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, diikuti ratusan perwakilan TPK dari tingkat Padukuhan, Kalurahan, dan Kapanewon, serta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.

Danang Maharsa menegaskan, TPK di semua tingkatan harus berperan aktif, tidak hanya sebagai pelaksana program, tetapi juga sebagai penggerak sosial yang mampu mendampingi keluarga miskin untuk mandiri.

“Revitalisasi ini bukan sekadar pembentukan ulang tim, tapi penyegaran semangat. Kita ingin TPK jadi motor penggerak masyarakat agar tidak hanya menerima bantuan, tapi juga bangkit bersama,” ujar Danang.

Menurut Danang, penurunan angka kemiskinan di Sleman pada 2024 sebesar 0,33 poin berdasarkan data Dinas Sosial, dan 0,06 poin menurut BPS, menjadi bukti bahwa program penanggulangan berjalan di jalur yang benar. Namun, ia mengingatkan bahwa pekerjaan rumah masih panjang.

“Kuncinya ada di data yang akurat dan koordinasi yang solid. Kita harus tahu siapa yang paling membutuhkan dan bagaimana cara paling efektif membantu mereka,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Sarastomo Ari Saptoto, Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Sleman, menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam memutus rantai kemiskinan.

Salah satu program unggulan yang sedang dijalankan adalah “Sleman Pintar”, yang memberikan akses pendidikan seluas-luasnya bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.

“Pendidikan itu investasi jangka panjang. Kalau anak-anak Sleman bisa sekolah tinggi, maka kemiskinan akan berkurang secara alami,” ungkap Sarastomo.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa Pemkab juga berfokus pada penguatan ekonomi keluarga melalui pelatihan keterampilan, pemberdayaan UMKM, dan dukungan sosial berkelanjutan.

Revitalisasi TPK diharapkan menjadi titik balik lahirnya gerakan sosial berbasis empati dan kolaborasi, di mana masyarakat dan pemerintah bahu-membahu menuntaskan masalah kemiskinan dari akar.

“Kita ingin setiap kalurahan punya cerita sukses: ada keluarga yang tadinya miskin, kini bisa mandiri. Itulah ukuran keberhasilan TPK Sleman,” tutup Danang optimistis.

What's your reaction?

Related Posts

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *