BeritaUmumUtamaViral

Ditjen Bimas Islam Raih Penghargaan Kearsipan Terbaik dari ANRI, Bukti Komitmen Transparansi Kemenag

Jakarta, Kemon.id — Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Ditjen Bimas Islam) Kementerian Agama meraih dua penghargaan penting dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI): Unit Kearsipan dan Pengelolaan Arsip Terbaik serta Unit Penyelamat Arsip Bernilai Sejarah. Penghargaan diberikan berdasarkan Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 1708 Tahun 2025 terkait penetapan penyerahan arsip statis Ditjen Bimas Islam.

Penghargaan ini merupakan apresiasi atas konsistensi Ditjen Bimas Islam dalam menyelamatkan dan merawat arsip yang memiliki nilai administratif maupun historis. Arsip-arsip tersebut dinilai menjadi bukti pertanggungjawaban negara dalam perjalanan kehidupan sosial dan keagamaan masyarakat Indonesia.

Penyerahan penghargaan berlangsung dalam acara Seremoni Penyerahan Arsip Kementerian Agama, Penghargaan Pengawasan Kearsipan, dan Pelantikan Pengurus AAI Wilayah Kemenag Periode 2025–2028 di Jakarta, Kamis (13/11/2025).

Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam sambutannya menegaskan pentingnya kearsipan sebagai pilar tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Menurutnya, Ditjen Bimas Islam telah menunjukkan komitmen kuat terhadap transparansi dan akuntabilitas melalui sistem kearsipan yang terstruktur.

“Arsip bukan sekadar tumpukan dokumen, tetapi cermin perjalanan lembaga dan bangsa,” ujar Menag. “Pengelolaan arsip yang baik menunjukkan komitmen terhadap transparansi, akuntabilitas, dan keberlanjutan kebijakan publik.”

Penghargaan diterima langsung oleh Direktur Jenderal Bimas Islam, Abu Rokhmad, yang menyebut bahwa capaian ini merupakan hasil kerja kolektif seluruh jajaran Ditjen Bimas Islam.

“Penghargaan ini bukan hanya simbol prestasi, tetapi amanah untuk terus menjaga integritas data dan dokumentasi. Arsip adalah saksi tanggung jawab kita terhadap publik dan negara,” jelas Abu.

Ia menekankan bahwa penyerahan arsip statis bukan sekadar tugas administratif, tetapi bagian dari menjaga kesinambungan kebijakan, nilai kelembagaan, dan warisan pengetahuan bagi generasi berikutnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, Ditjen Bimas Islam aktif melakukan digitalisasi arsip, pembinaan unit kerja, serta pengembangan sistem dokumentasi elektronik yang terintegrasi dengan Kemenag. Langkah ini memperkuat tata kelola arsip sesuai standar nasional.

Abu menegaskan bahwa transformasi digital menjadi bagian integral dari komitmen Ditjen Bimas Islam dalam mendukung reformasi birokrasi dan meningkatkan efisiensi layanan publik.

“Kami terus memperkuat sistem kearsipan digital agar proses dokumentasi lebih efisien dan aman. Ini bagian dari upaya menjadikan Ditjen Bimas Islam sebagai lembaga yang modern, transparan, dan akuntabel,” ujar Abu.

Penghargaan ini menandai semakin kuatnya peran Ditjen Bimas Islam sebagai lembaga yang menjaga warisan dokumentasi keagamaan sekaligus mendorong modernisasi tata kelola arsip nasional

Sumber : Kemenag

What's your reaction?

Related Posts

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *