Semarang, 19 November 2025, Kemon.Id – Program Keluarga Berencana (KB) di Kota Semarang menunjukkan tren baru: pria aktif ikut serta melalui metode vasektomi. Program ini tak hanya membantu perencanaan keluarga, tapi juga menekan angka stunting.
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) Kota Semarang yang memimpin layanan ini. Kepala Disdalduk KB, Lilik Farida, menyebutkan, peserta vasektomi kini lebih dari 100 orang sepanjang 2025.
Vasektomi adalah metode kontrasepsi permanen untuk pria yang aman dan efektif. Selain itu, layanan KB lain seperti IUD, implan, dan sterilisasi wanita juga tetap diminati.
Program aktif sepanjang tahun 2025, dengan pelayanan rutin di 16 kecamatan setiap bulan.
Layanan diberikan melalui Mobil Unit Pelayanan KB (MUYAN KB) dan kerja sama rumah sakit, lengkap dengan fasilitas antar-jemput peserta.
Peningkatan minat ini muncul karena masyarakat kini lebih sadar akan pentingnya perencanaan keluarga dan kesehatan anak. KB pasca-persalinan membantu jarak kelahiran ideal dan menekan risiko stunting.
Tenaga medis profesional seperti dokter bedah dan urologi memastikan prosedur aman. Peserta vasektomi mendapatkan layanan lengkap termasuk antar-jemput pulang-pergi dan insentif Rp1 juta dari Pemkot Semarang.
Lilik menambahkan, rata-rata peserta berusia sekitar 33 tahun dan sudah memiliki minimal dua anak, tapi prosedur bisa dilakukan lebih awal jika ada kondisi medis tertentu pada pasangan. “KB bukan sekadar mengatur jumlah anak, tapi juga menciptakan generasi sehat dan berkualitas,” ujar Lilik.
Program ini juga disertai sosialisasi aktif, sehingga generasi muda lebih cerdas dalam merencanakan keluarga dan menunda pernikahan demi pendidikan dan karier.
