BALI , KEMON.ID— Delegasi Indonesian Interfaith Scholarship (IIS) 2025 berkunjung ke Puja Mandala, Nusa Dua, salah satu ikon kerukunan beragama di Indonesia. Rombongan didampingi Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama, Adib Abdushomad, dan diterima oleh Ketua Paguyuban Umat Beragama Puja Mandala, I Wayan Solo.
Siapa dan Mengapa
Kunjungan ini diikuti peserta IIS untuk mempelajari model harmonisasi antarumat beragama dan praktik toleransi di Bali. Tujuannya agar peserta dapat memahami nilai kerukunan, dialog lintas iman, dan pelestarian identitas budaya di tengah modernitas dan pariwisata global.
Apa yang Dilakukan
Delegasi mendapat penjelasan dari pemuka agama Kristen setempat, I Nengah Suama, mengenai sejarah dan filosofi Puja Mandala. Ia menekankan filosofi Tri Hita Karana sebagai fondasi harmoni masyarakat Bali: menjaga hubungan manusia dengan Tuhan, sesama, dan alam.
Peserta juga mempelajari sejarah berdirinya Puja Mandala sejak awal 1990-an dengan dukungan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), yang menyediakan lahan bagi lima komunitas agama membangun masjid, gereja Katolik, gereja Protestan, pura Hindu, dan vihara Buddha.
Bagaimana Kegiatan Berlangsung
Selain penjelasan sejarah, peserta melihat langsung bagaimana Puja Mandala menjadi pusat dialog lintas iman, lokasi edukasi toleransi, dan pusat kegiatan sosial antarumat beragama. Pemuka agama menjelaskan tantangan yang dihadapi, mulai dari perbedaan ritual, sensitivitas keagamaan, hingga edukasi wisatawan yang belum memahami etika berkunjung.
Mengapa Penting
Kegiatan ini memberikan pelajaran langsung bagi delegasi tentang penerapan kerukunan beragama dalam kehidupan nyata, pengelolaan tempat ibadah bersama, dan pentingnya komunikasi serta dialog agar tercipta harmoni. Peserta juga menyaksikan bagaimana identitas budaya Bali tetap kuat meski menerima arus pariwisata internasional.
Kapan dan Di Mana
Kunjungan dilakukan pada Selasa, 18 November 2025, di kawasan Puja Mandala, Nusa Dua, Bali, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Indonesian Interfaith Scholarship 2025.
Sumber : Kemenag
