Sumenep, Kemon.id — Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kabupaten Sumenep bekerja sama dengan Universitas Merdeka (Unmer) Malang memaparkan laporan akhir Kajian Strategi Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam Focus Group Discussion (FGD) di Ruang Rapat Sekretaris Daerah, Jumat (21/11/2025).
Siapa dan apa: FGD ini diikuti Pj Sekretaris Daerah Sumenep, R. Achmad Syahwan Effendi, jajaran OPD, serta tim peneliti Unmer. Kegiatan ini menekankan upaya peningkatan PAD dan kemandirian fiskal daerah.
Kapan dan di mana: Laporan akhir disampaikan pada Jumat, 21 November 2025, di Ruang Rapat Sekretaris Daerah Sumenep.
Mengapa penting: Pj Sekda Sumenep menekankan bahwa kajian ini menjadi rujukan utama dalam merancang strategi PAD lima tahun ke depan, seiring regulasi terbaru UU Nomor 1 Tahun 2022 tentang HKPD yang membatasi belanja pegawai maksimal 30 persen APBD pada 2027.
“Kajian ini memberi semangat baru bagi OPD untuk merumuskan langkah konkret meningkatkan PAD Sumenep, menghadapi tantangan fiskal ke depan,” ujar Achmad Syahwan Effendi.
Bagaimana kondisi saat ini: Kontribusi PAD Sumenep baru sekitar 13 persen, jauh di bawah daerah seperti Malang yang mencapai 33–35 persen. Rasio kemandirian keuangan masih rendah, ketergantungan pada transfer pusat tinggi, dan indeks kapasitas fiskal fluktuatif sepanjang 2020–2024.
Rekomendasi strategis: Ketua tim peneliti, Catur Wahyudi, menyampaikan sejumlah langkah yang diusulkan:
Penyusunan rencana aksi optimalisasi PAD dengan dukungan APBD
Monitoring dan evaluasi berkala seluruh sumber PAD
Penguatan komitmen OPD pengampu pajak dan retribusi untuk memperbaiki layanan
Optimalisasi pengelolaan aset daerah dan eksplorasi potensi PAD baru
BRIDA menegaskan, langkah ini akan disempurnakan sebelum menjadi dokumen final untuk implementasi Pemerintah Kabupaten Sumenep, guna memperkuat kemandirian fiskal daerah dalam jangka menengah hingga panjang.
Sumbe : Infopublik
