BeritaUmumUtamaViral

Agustina Wilujeng Pastikan Parkir dan Lalu Lintas Wisata Semarang Terkendali Selama Libur Nataru

SEMARANG, kemon – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang memastikan kesiapan pengelolaan parkir dan pengendalian lalu lintas di kawasan wisata serta pusat keramaian menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Langkah ini dilakukan untuk menjamin keamanan, ketertiban, dan kelancaran aktivitas masyarakat maupun wisatawan.

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, menegaskan bahwa Dinas Perhubungan (Dishub) telah diarahkan melakukan pengawasan dan pengendalian secara terpadu di lapangan. Upaya tersebut melibatkan koordinasi lintas instansi, khususnya dengan Polsek setempat dan Satuan Lalu Lintas Polrestabes Semarang.

Arahan kami jelas, Dishub melakukan pengawasan dan pengendalian di lapangan dengan berkoordinasi bersama stakeholder terkait, terutama jajaran Polsek setempat dan Satlantas Polrestabes Semarang, ujar Agustina.

Menurutnya, koordinasi ini menjadi kunci untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan selama libur panjang Nataru, terutama di kawasan wisata favorit. Selain menurunkan petugas secara langsung, Dishub juga menyiapkan rambu portabel sebagai penunjuk lokasi parkir terdekat serta mendirikan posko terpadu di titik-titik strategis.

Kami menyiapkan rambu portabel sebagai pengarah lokasi parkir terdekat dan mendirikan posko terpadu untuk pelayanan pengguna jasa parkir, khususnya di lokasi wisata dan kawasan keramaian, jelasnya.

Sejumlah destinasi wisata dan pusat aktivitas publik ditetapkan sebagai prioritas penataan parkir dan rekayasa lalu lintas. Kawasan tersebut meliputi pusat oleh-oleh Jalan Pandanaran, Lawang Sewu, Sam Poo Kong, Kota Lama, Goa Kreo, kawasan wisata kuliner Simpang Lima pada malam hari, hingga Taman Indonesia Kaya.

Di titik-titik ini, Pemkot Semarang mengantisipasi potensi penumpukan kendaraan dengan memaksimalkan parkir tepi jalan umum serta menjalin kerja sama dengan pengelola parkir off street. Beberapa lokasi parkir alternatif yang disiapkan antara lain parkir ruko Jalan Pandanaran, Museum Mandala Bhakti, Gedung Dinas Kesehatan Kota Semarang, off street parking Jalan Simpang Lawang Sewu, Metro Point dan DMZ Kota Lama, off street parking Jalan Sendowo, basement Pasar Bulu, hingga halaman parkir Balai Kota.

Untuk menjaga kelancaran arus kendaraan, Pemkot Semarang juga menyiapkan rekayasa lalu lintas yang bersifat situasional. Rekayasa ini dilakukan secara insidentil bersama kepolisian, didukung penyampaian informasi melalui pengeras suara di simpang-simpang dan traffic light, serta optimalisasi sistem Area Traffic Control System (ATCS).

Selain itu, petugas derek Dishub disiagakan dan berpatroli secara situasional di kawasan wisata dan pusat keramaian guna menindak kendaraan yang parkir tidak sesuai aturan.

Pemkot Semarang juga menggandeng pihak swasta dalam penyediaan kantong parkir alternatif, seperti eks Gama Plaza Simpang Lima, Museum Mandala Bhakti Tugu Muda, Metro Point dan DMZ Kota Lama, serta kawasan Pekunden atau Batan. Langkah ini diharapkan mampu mengurangi kepadatan lalu lintas saat puncak kunjungan wisatawan.

Tak hanya fokus pada parkir dan lalu lintas, koordinasi lintas instansi turut diperkuat melalui pelaksanaan ramp check. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan kelayakan armada dan keselamatan penumpang, bekerja sama dengan kepolisian dan organisasi perangkat daerah terkait.

Ramp check dilakukan di sejumlah titik, seperti Terminal Cangkiran, Terminal Gunungpati, Terminal Mangkang, Terminal Penggaron, serta pool penyedia layanan pariwisata dan agen bus AKAP-AKDP di Banyumanik. Pemeriksaan kesehatan pengemudi dan kru angkutan umum serta wisata juga menjadi bagian dari upaya tersebut.

Dalam penertiban parkir liar, Agustina menegaskan bahwa pendekatan persuasif dan penegakan aturan berjalan beriringan. Sosialisasi kepada juru parkir terus dilakukan, disertai patroli situasional di lokasi rawan pelanggaran. Jika diperlukan, Dishub akan bekerja sama dengan tim terpadu yang melibatkan Polrestabes, TNI, dan Satpol PP.

Terkait kebijakan parkir selama Nataru, Agustina memastikan tidak ada perubahan jam operasional maupun tarif parkir. Namun, penerapan sistem parkir elektronik tetap dijalankan di sejumlah ruas untuk mendukung transparansi pengelolaan parkir.

Menutup keterangannya, Wali Kota Semarang mengajak seluruh masyarakat dan pelaku usaha wisata untuk turut berperan aktif menjaga ketertiban selama libur Nataru.

Kami berharap semua pihak sama-sama mendukung dan terlibat langsung dalam mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas, terutama di momen liburan. Dengan komunikasi yang baik antara masyarakat dan petugas, kenyamanan bersama dapat terwujud, pungkasnya.

What's your reaction?

Related Posts

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *