Kemon.id, Lumajang — Pemerintah Indonesia menargetkan swasembada gula nasional bisa tercapai paling lambat pada tahun 2028. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan enam strategi kunci yang akan diimplementasikan secara komprehensif guna mewujudkan target tersebut.
Hal ini diungkapkan Mentan Amran dalam acara panen dan tanam perdana tebu di Kebun Lumajang 3 AFD, Desa Banter Barat, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa (10/6/2025).
“Alhamdulillah pangan kita sudah cukup, stok tertinggi sepanjang sejarah merdeka, mencapai 4 juta ton. Kini, fokus kita beralih ke komoditas perkebunan, salah satunya tebu. Dalam 2–3 tahun, atau paling lambat 5 tahun, kita bisa swasembada gula,” ujar Mentan.
Apa saja strategi yang diterapkan?
Mentan Amran menjelaskan enam langkah strategis yang menjadi kunci sukses:
Penguatan penyuluhan kepada petani
Perbaikan sistem pengelolaan perkebunan tebu
Penyediaan sarana produksi, termasuk kemudahan akses pupuk
Pengembangan sistem irigasi
Pengelolaan tanah yang optimal
Penetapan harga gula yang menguntungkan petani
“Kalau enam hal ini dibereskan, swasembada bukan lagi mimpi,” tegasnya.
Strategi ini membutuhkan kolaborasi lintas sektor antara pemerintah pusat dan daerah, BUMN, serta swasta. Dalam acara tersebut, hadir pula Plt. Gubernur Jawa Timur, Bupati Lumajang, jajaran eselon I Kementan, hingga pihak PTPN dan Forkopimda Jawa Timur.
Bagaimana dengan produktivitas saat ini?
Produksi gula nasional saat ini berada di kisaran 4 ton per hektare. Mentan Amran menyebut capaian ini masih jauh dari potensi, mengingat di era 1930-an, produksi sempat mencapai 14 ton per hektare.
“Doakan kita bisa mengulang sejarah. Minimal produksi 14 ton per hektare bisa tercapai kembali,” ujarnya optimis.
Kapan target swasembada bisa tercapai?
Menurut Mentan, kebutuhan gula konsumsi nasional bisa terpenuhi sepenuhnya paling lambat tahun 2026. Sementara untuk gula industri, target pemerintah mengacu pada Perpres No. 40 Tahun 2023: swasembada gula konsumsi pada 2028, gula industri dan bioetanol pada 2030.
Data Kementan menunjukkan produksi gula nasional tahun 2024 tercatat 2,46 juta ton (naik 8,57 persen dari 2023). Sementara kebutuhan nasional mencapai 8,1 juta ton, masih ada selisih 5,6 juta ton yang perlu dikejar.
“Kalau ini berhasil, kita bisa hemat devisa hingga Rp40 triliun,” pungkas Mentan Amran.
Artikel ini sudah tayang di Kilasinformasi.com dengan Judul : 6 Jurus Mentan Amran Menuju Swasembada Gula Nasional, Target Tercapai 2028