Kemon.id, Yogyakarta — Dalam era globalisasi dan konektivitas tinggi, pariwisata tidak lagi dipandang sebagai aktivitas rekreatif semata, melainkan sebagai sarana diplomasi budaya, pemberdayaan ekonomi lokal, serta penguatan identitas daerah. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), sebagai pusat kebudayaan sekaligus destinasi unggulan di Indonesia, kini membidik peluang yang lebih luas dengan menargetkan diri sebagai hub pariwisata ASEAN, terutama untuk pasar strategis Thailand dan Malaysia.
Untuk mewujudkan visi tersebut, Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) DIY menjalin sinergi dengan media digital nasional sebagai mitra komunikasi strategis. Kolaborasi ini bertujuan membangun kampanye promosi pariwisata yang tidak hanya luas jangkauannya, tetapi juga kontekstual, autentik, dan menyentuh aspek kehidupan masyarakat lokal.
Dengan pendekatan community storytelling atau narasi berbasis komunitas, promosi pariwisata DIY akan lebih menonjolkan kekayaan hidden gem di berbagai desa wisata. Wisata berbasis kearifan lokal ini tidak hanya menjadi daya tarik tersendiri, tetapi juga menjadi pintu masuk bagi wisatawan mancanegara untuk memahami kedalaman budaya Jawa yang hidup selaras dengan alam dan spiritualitas.
Di tengah ketatnya persaingan destinasi wisata di kawasan Asia Tenggara, tersedianya konektivitas langsung melalui rute penerbangan dari Thailand dan Malaysia ke Yogyakarta menjadi langkah strategis. Langkah ini memperkuat posisi DIY sebagai gerbang utama ke wilayah tengah dan selatan Indonesia. Kampanye promosi ini juga akan mengoptimalkan momen kunjungan rendah di awal dan akhir tahun, agar distribusi arus wisatawan berlangsung lebih merata sepanjang tahun.
GKR Bendara, selaku Ketua BPPD DIY, menegaskan pentingnya pendekatan kolaboratif dalam membangun pariwisata yang berkelanjutan.
Kami tidak hanya ingin menarik lebih banyak wisatawan, tetapi juga ingin memastikan bahwa pengalaman mereka di Yogyakarta meninggalkan kesan mendalam, sekaligus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat lokal,” Tutur GKR Bendara.Jumat:18/07/2025 di Yogyakarta
Upaya ini mencerminkan paradigma baru dalam promosi pariwisata: bukan sekadar menghadirkan keramaian, melainkan merancang pertemuan yang bermakna antara tamu dan tuan rumah; antara narasi global dan akar lokal. Pariwisata menjadi ruang perjumpaan nilai, tempat ekonomi bertemu ekologi, teknologi bertemu tradisi.
Sinergi antara BPPD DIY dan media digital ini menjadi contoh konkret bagaimana kolaborasi lintas sektor mampu menciptakan ekosistem promosi yang adaptif, berkelanjutan, dan berpijak pada kekuatan lokal. Yogyakarta bukan hanya siap menyambut wisatawan ASEAN, tetapi juga siap menyongsong masa depan pariwisata yang lebih berkesadaran dan berdaya.Tutup : GKR Bendara