Kemon.id, Mekkah, Arab Saudi –Minggu (15/5/2025), Pemerintah melalui Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) memberikan uang konsumsi kepada jemaah haji Indonesia kloter 66 SOC asal Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang tidak mendapatkan jatah makan siang dan malam selama dua hari, tepatnya pada tanggal 14–15 Zulhijjah 1446 H. Insiden ini terjadi di Hotel 912 Mawaddah, Mekkah, usai jemaah menyelesaikan puncak ibadah haji di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina).
Ketua Rombongan (Karom) 6 Regu 24 Kloter 66 SOC, H. Ahmat Muhajir Hanifi, membagikan langsung uang konsumsi tersebut kepada jemaah. Ia menyampaikan bahwa dana tersebut merupakan bentuk ganti rugi dari pemerintah atas keterlambatan distribusi makanan.
“Uang ini menggantikan konsumsi kita yang tidak makan saat pulang dari Armuzna,” ujar Hanifi saat penyerahan uang.
Salah satu jemaah haji asal Sleman, Hajjah Mbah Endriati, menyampaikan rasa syukurnya atas perhatian pemerintah terhadap kenyamanan dan kebutuhan jemaah.
“Alhamdulillah, terima kasih kepada pemerintah. Uang pengganti makan siang dan malam selama dua hari sudah kami terima,” ucapnya.
City Tour dan Ziarah ke Thoif
Mengisi waktu luang setelah menyelesaikan rangkaian ibadah haji, para jemaah Kloter 66 SOC mengikuti kegiatan city tour. Mereka mengunjungi Masjid Ibnu Abbas, pabrik parfum, serta melakukan ziarah religi ke Kota Thoif. Kegiatan ini bertujuan menyegarkan pikiran dan hati para jemaah, terutama setelah pengalaman penuh tantangan selama di Armuzna.
Saat ini, jemaah Kloter 66 SOC masih berada di Mekkah dan dijadwalkan akan bergerak menuju Madinah dalam waktu dekat. Proses pemulangan jemaah dilakukan dalam dua gelombang, dan Kloter 66 SOC termasuk dalam gelombang kedua.
Diperkirakan, mereka akan kembali ke Tanah Air pada tanggal 1 Juli 2025.
(Herman)