BeritaUmumUtamaViral

Bupati Lumajang Serahkan Bantuan Alsintan ke 73 Kelompok Tani: Dorong Pertanian Modern dan Ramah Lingkungan

Lumajang, Kemon.id — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang terus memperkuat sektor pertanian sebagai pilar utama pembangunan daerah. Upaya tersebut diwujudkan dengan penyerahan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) kepada 73 kelompok tani, yang berlangsung di Aula Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Senin (3/11/2025).

Bupati Lumajang Indah Amperawati menegaskan, penguatan sektor pertanian bukan hanya soal peningkatan produksi, tetapi merupakan strategi besar menjaga keseimbangan antara pangan, lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat desa.

“Pertanian adalah jantung kehidupan Lumajang. Dari sektor inilah ekonomi rakyat berdenyut, pangan kita terjaga, dan masa depan generasi desa terjamin,” ujar Indah dalam sambutannya.

Menurut Bupati, Pemkab Lumajang berkomitmen membangun sistem pertanian yang modern dan ramah lingkungan. Bantuan alsintan ini menjadi bukti nyata sinergi antara Pemkab Lumajang dan Kementerian Pertanian RI dalam mendorong modernisasi pertanian di daerah.

Adapun bantuan yang disalurkan meliputi 14 traktor roda empat, 2 traktor roda dua, 4 rotavator, 8 pompa air, dan 129 handsprayer elektrik. Selain itu, dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) juga hadir dalam bentuk 10 unit cultivator bagi kelompok tani tembakau.

“Pembangunan berkelanjutan harus dimulai dari desa, dan kuncinya ada pada pertanian yang tangguh. Dengan alsintan, produktivitas meningkat, waktu kerja efisien, dan petani bisa fokus pada pengembangan usaha tani bernilai tambah,” jelas Indah.

Dalam kesempatan itu, Bupati juga menekankan pentingnya tata kelola kelompok tani yang transparan dan bertanggung jawab. Bantuan yang diterima harus digunakan secara kolektif dan disertai pembukuan serta pelaporan yang jelas agar manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh anggota kelompok.

Selain petani, Bupati juga memberi perhatian khusus kepada penyuluh pertanian. Ia menilai, penyuluh tidak hanya berperan sebagai pendamping teknis, tetapi juga sebagai agen perubahan di lapangan.

“Penyuluh adalah ujung tombak keberhasilan program pertanian. Mereka harus bisa menggerakkan petani agar berpikir produktif, efisien, dan inovatif,” tegasnya.

Sebagai tindak lanjut, Pemkab Lumajang menyiapkan program pembinaan berkelanjutan mencakup pelatihan penggunaan alsintan, peningkatan kapasitas manajemen kelompok tani, hingga dukungan pasca-panen agar hasil pertanian memiliki nilai tambah ekonomi.

“Visi kita jelas: Lumajang tidak hanya menjadi daerah penghasil pangan, tetapi juga mampu mengolah, mengemas, dan memasarkan hasil pertaniannya dengan daya saing tinggi,” kata Indah menambahkan.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Lumajang, Retno Wulan Andari, menjelaskan bahwa bantuan alsintan ini dirancang untuk memperkuat struktur ekonomi desa dan mendorong efisiensi kerja petani.

“Satu hektare lahan yang dulu membutuhkan tiga hari untuk diolah, kini cukup beberapa jam. Efisiensi inilah yang mempercepat sirkulasi ekonomi di tingkat desa,” jelasnya.

Dengan berbagai langkah konkret ini, Pemkab Lumajang berharap pertanian semakin menjadi penopang utama ekonomi daerah sekaligus penjaga ketahanan pangan masyarakat di tengah tantangan perubahan iklim dan modernisasi.

sumber : InfoPublik

What's your reaction?

Related Posts

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *