Kemon.id, Sleman – Dalam rangka meningkatkan kapasitas organisasi sosial berbasis masyarakat, Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sleman menggelar Pelatihan Manajemen Organisasi Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat (WKSBM) pada 1–3 Juli 2025. Kegiatan ini berlangsung di Aula Kalurahan Sumberagung, Kapanewon Moyudan.
Kegiatan pelatihan merupakan hasil tindak lanjut dari Program Usulan Partisipasi Masyarakat (PUPM) yang diusulkan melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kapanewon Moyudan tahun 2024.
Kepala Bidang Pemberdayaan dan Kelembagaan Sosial Dinsos Sleman, Feri Istanto, menjelaskan bahwa pelatihan ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kemampuan teknis, tetapi juga memperkuat fungsi strategis WKSBM dalam menjawab tantangan sosial di tingkat akar rumput.
“Permasalahan sosial sangat kompleks. WKSBM tidak hanya sekadar menyalurkan bantuan, tetapi harus mampu memetakan dan mencari solusi atas masalah sosial yang ada,” tegas Feri, Selasa (1/7/2025).
Feri juga mendorong peserta agar mengikuti seluruh sesi secara aktif dan menerapkan hasil pelatihan di lingkungan masing-masing.
Sementara itu, Panewu Moyudan melalui Kepala Jawatan Sosial, Nur Cahyu, mengapresiasi pelaksanaan pelatihan tersebut. Ia menekankan pentingnya memperkuat sinergi antar unsur masyarakat dan pemerintah dalam menangani isu-isu sosial.
“WKSBM harus menjadi ruang kolaboratif masyarakat dalam merumuskan kepentingan sosial secara inklusif,” ujar Nur Cahyu.
Materi pelatihan mencakup topik-topik krusial seperti partisipasi masyarakat, pengorganisasian, peran strategis WKSBM, pemanfaatan media sosial, pengembangan jejaring, teknik fundraising, serta praktik baik dari WKSBM yang telah berhasil di daerah lain.
Para narasumber berasal dari kalangan praktisi serta Forum Koordinasi WKSBM Kabupaten Sleman yang berpengalaman langsung dalam pemberdayaan sosial masyarakat.
Dengan pelatihan ini, Dinsos Sleman berharap WKSBM di wilayah Moyudan dan sekitarnya semakin solid sebagai mitra strategis dalam pengentasan masalah sosial secara partisipatif dan berkelanjutan.
Sumber: Infopublik.id