BeritaUtama

Dirjen Haji: Nota Diplomatik Saudi Bukan Masalah Baru, Semua Sudah Dikoordinasikan

Kemon.id, Madinah, 21 Juni 2025 —Kementerian Agama RI merespons munculnya pemberitaan terkait Nota Diplomatik dari Duta Besar Arab Saudi yang menyoroti sejumlah dinamika penyelenggaraan haji 1446 H/2025 M. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Hilman Latief, menegaskan bahwa seluruh isu yang tercantum dalam surat tersebut sudah diselesaikan bersama Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.

Nota diplomatik bertanggal 16 Juni 2025 itu sebenarnya bersifat tertutup dan ditujukan hanya kepada tiga pihak: Menteri Agama, Dirjen PHU, dan Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri.

“Isinya merupakan catatan dari dinamika operasional haji yang terjadi dua hingga empat pekan lalu. Sebagian besar telah kita atasi di lapangan dan kita sampaikan langsung ke otoritas Saudi,” jelas Hilman dalam konferensi pers di Madinah, Jumat (20/6).

Hilman menyebut lima isu utama yang menjadi pokok dalam nota tersebut, berikut penjelasan dan tindak lanjutnya:

  1. Koherensi Data Jemaah:
    Terdapat perbedaan data jemaah antara e-Haj, Siskohat, dan manifest penerbangan akibat perubahan mendadak, seperti pembatalan karena sakit atau wafat. Namun masalah ini telah dikonsolidasikan harian antara Tim PHU dan otoritas Saudi.

  2. Pergerakan Jemaah Madinah–Makkah:
    Sebagian jemaah sempat diberangkatkan tidak sesuai prosedur syarikah karena konfigurasi yang berbeda. Namun, hal ini sudah dikoordinasikan dan disepakati dengan Kementerian Haji dan penyedia layanan.

  3. Penempatan Hotel di Makkah:
    Ada jemaah yang berpindah hotel demi berkumpul dengan keluarga atau kloter, sebagian tanpa melapor. Hilman menegaskan bahwa pemindahan semacam ini tetap dalam diskusi rutin bersama pihak Saudi dan diperbolehkan untuk alasan keluarga.

  4. Kesehatan Jemaah Lansia dan Risti:
    Nota tersebut juga menyoroti pentingnya menjaga jemaah risiko tinggi. Kemenag meminta KBIHU tidak memaksakan ibadah sunah yang berat kepada lansia dan menekankan pentingnya seleksi jemaah dengan kondisi medis khusus.

  5. Penyembelihan Dam (Hadyu):
    Pemerintah Saudi menghendaki agar penyembelihan hanya dilakukan melalui platform resmi Adahi. Namun sebagian jemaah terlanjur membuat komitmen di luar sistem itu. Kemenag sedang menyusun solusi agar ke depan regulasi dan kontrak pembiayaan hadyu lebih jelas dan terintegrasi.

“Semua dinamika ini sudah diselesaikan. Kami berterima kasih kepada Kerajaan Saudi yang terus bersinergi dengan baik,” ujar Hilman.

Ia juga berharap klarifikasi ini mengakhiri kehebohan yang muncul di media dan mempertegas bahwa pelaksanaan haji 2025 berlangsung dalam koordinasi intensif antarnegara.

Berita ini sudah tayang di kilasinformasi.com dengan judul : Klarifikasi Kemenag soal Nota Diplomatik Dubes Saudi: Dinamika Haji Sudah Tuntas Diselesaikan – Kilas Informasi – AKtual,Informatif,Terpercaya

What's your reaction?

Related Posts

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *