Kumamoto, Kemon.id — Dua wakil tunggal putri Indonesia menuntaskan laga babak 16 besar Kumamoto Masters 2025 dengan hasil berbeda pada Kamis (13/11). Gregoria Mariska Tunjung melaju ke perempat final setelah menang dramatis 23-21, 21-18 atas atlet Jepang, Hina Akechi. Sementara itu, Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi harus kandas dari Asuka Takahashi lewat pertarungan tiga gim, 21-10, 16-21, 12-21.
Gregoria membuka laga dengan situasi sulit setelah tertinggal jauh 1-13 pada gim pertama. Namun, pebulu tangkis peringkat empat dunia itu mampu menahan tekanan dan perlahan mengejar.
“Saya bersyukur bisa menang hari ini dan permainan saya juga membaik. Di awal gim pertama sempat tertinggal, tapi saya coba tidak memikirkan poin dan bermain aman. Lawan jadi tidak sabar,” ujarnya.
Perubahan strategi setelah interval membuat Gregoria mampu mengendalikan pertandingan dengan mengarahkan bola ke area yang sulit dijangkau lawan. Kemenangan ini menjadi langkah penting setelah dirinya kerap tersingkir lebih awal dalam turnamen-turnamen sebelumnya.
“Kembali ke delapan besar harus disyukuri. Ini berarti banyak untuk fase pemulihan setelah sakit kemarin dan jadi motivasi untuk terus memberi yang terbaik,” tambahnya.
Di laga lainnya, Dhinda sempat tampil menjanjikan dengan mengambil gim pertama atas Takahashi. Ia bermain aman dan memanfaatkan kesalahan lawan untuk unggul 21-10. Namun, situasi berubah ketika Takahashi mulai agresif pada gim kedua.
“Power lawan besar, jadi di gim pertama saya coba main safe. Tapi di gim kedua dia mulai hidup dan memaksa saya terus ke belakang,” kata Dhinda.
Pada gim penentu, Dhinda mengaku kesulitan keluar dari tekanan lawan yang sudah membaca polanya. Rasa perih di telapak kaki kanan akibat luka robekan turut mengganggu pergerakannya.
“Sudah ditahan tapi tetap terasa tidak nyaman. Saya jadi sulit mengembangkan permainan,” ungkapnya.
Meski tersingkir, Dhinda membawa pulang catatan penting untuk pengembangan dirinya di level elite.
“Setelah ini saya harus menguatkan power karena di level atas tidak cukup mengandalkan keuletan. Stamina juga harus diperbaiki dengan gaya permainan rally yang saya punya,” tuturnya.
Dengan hasil ini, Gregoria menjadi satu-satunya tunggal putri Indonesia yang tersisa dan akan kembali berjuang di babak delapan besar.
Sumber : pbsi.id
















