BeritaEducationUtama

Kemkomdigi Dorong Anak Manfaatkan Platform Digital untuk Belajar, Bukan Hanya Main Gim

Kemon.id, Jakarta – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengajak anak-anak Indonesia memanfaatkan ruang digital secara cerdas dan aman. Ajakan ini disampaikan saat peringatan Hari Anak Nasional 2025 yang digelar di Sentra Handayani, Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (24/7/2025).

Dalam acara bertema “Anak Digital, Anak Hebat”, Meutya menegaskan pentingnya penggunaan platform digital untuk tujuan edukatif ketimbang hanya bermain gim atau berselancar di media sosial. Pemerintah melalui Kemkomdigi tengah mendorong regulasi yang memperkuat perlindungan anak di ruang digital melalui Peraturan Pemerintah (PP) Tunas.

“Kita ingin anak-anak lebih banyak menggunakan digital untuk pendidikan,” ujarnya. PP Tunas, lanjut Meutya, menjadi pijakan pemerintah dalam mengatur tata kelola sistem elektronik yang ramah dan aman untuk anak.

Salah satu poin penting dalam PP Tunas adalah pembatasan usia untuk akses media sosial dan platform digital tertentu. Platform yang dianggap memiliki risiko tinggi tidak boleh diakses anak-anak di bawah usia tertentu.

Meutya menjelaskan, “Kalau platform A tidak aman untuk anak, maka mereka tidak boleh masuk ke situ.” Ia membandingkan pembatasan ini dengan aturan kepemilikan SIM yang hanya bisa didapat setelah memiliki KTP.

Aturan turunan dari PP Tunas saat ini masih digodok, termasuk penunjukan pihak yang bertanggung jawab untuk memantau keamanan konten digital bagi anak. “Platform tidak boleh membiarkan anak-anak masuk kalau mereka dianggap berisiko,” tegas Meutya.

Menteri Sosial (Mensos) Syaifullah Yusuf yang turut hadir, mengapresiasi pemilihan Sekolah Rakyat sebagai lokasi HAN 2025. Ia berpesan kepada para pelajar agar lebih fokus belajar dan tidak terlalu larut dalam dunia maya. “Masa depan Indonesia ada di tangan kalian. Gunakan ruang digital dengan bijak,” ujar Syaifullah.

Ia juga menegaskan komitmen pemerintah dalam melindungi hak-hak anak, termasuk hak atas lingkungan digital yang aman, melalui kerja sama lintas kementerian, LSM, dan media.

Sebagai bagian dari edukasi digital, Menkomdigi Meutya Hafid membagikan buku berjudul “Peri Aida & Jubah Tunas dari Ibu Bumi” kepada anak-anak peserta acara. Hadir pula Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Veronica Tan.

Sumber: Infopublik.id

What's your reaction?

Related Posts

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *