Kemon.id, Jakarta — Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Komdigi) resmi memutus akses terhadap tiga Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Lingkup Privat yang tidak memenuhi kewajiban pendaftaran sebagaimana diatur dalam regulasi nasional.
Pemutusan akses dilakukan terhadap tiga entitas, yakni PT Dunia Luxindo (pemegang merek bathandbodyworks), eBay Inc., dan KLM Royal Dutch Airlines. Ketiganya dinilai belum menunjukkan komitmen nyata dalam memenuhi kewajiban administrasi pendaftaran sebagai PSE di Indonesia.
“Access blocking ini merupakan bentuk sanksi administratif dari Menteri Komunikasi dan Digital kepada PSE Lingkup Privat yang belum melakukan upaya pendaftaran,” tegas Alexander Sabar, Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi, dalam keterangan persnya di Jakarta, Sabtu (28/06/2025).
Sanksi ini diberikan berdasarkan Pasal 7 Permenkominfo Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penyelenggara Sistem Elektronik Lingkup Privat. Sebelumnya, Komdigi telah memberikan notifikasi resmi, surat peringatan, dan publikasi siaran pers sebagai bentuk sosialisasi dan peringatan administratif.
Namun, setelah tenggat waktu berakhir, ketiga platform tersebut tetap tidak menunjukkan langkah konkret untuk mendaftar.
Langkah tegas ini menurut Dirjen Alexander adalah bagian dari penegakan hukum digital nasional, sekaligus menciptakan kesetaraan kewajiban antar penyelenggara platform digital yang beroperasi di Indonesia.
“Pemutusan akses ini juga untuk melindungi masyarakat dari potensi risiko penggunaan layanan digital yang tidak terdaftar secara resmi,” tambahnya.
Komdigi mendorong seluruh PSE, baik lokal maupun asing, agar melakukan pendaftaran sistem elektronik melalui OSS sebelum menjalankan layanan di Indonesia. PSE juga diminta aktif memperbarui informasi pendaftaran apabila terjadi perubahan.
Panduan lengkap pendaftaran dan pembaruan data PSE dapat diakses melalui laman resmi:
👉 https://s.komdigi.go.id/pendaftaranpseprivat
Untuk pertanyaan dan bantuan, PSE dapat menghubungi:
👉 https://pse.komdigi.go.id/hubungi-kami
Sumber: Komdigi
