Kemon.id, Jakarta — Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menerima jajaran pengurus Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Distrik VIII DKI Jakarta di kantor Kementerian Agama, Selasa (15/7/2025). Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak berdiskusi tentang penguatan nilai-nilai keberagamaan melalui pendekatan ekoteologi dan kurikulum cinta.
“Program yang kami bawa adalah kurikulum cinta dan ekoteologi. Selama ini, banyak yang mengajarkan agama dengan menekankan perbedaan, bahkan kebencian. Padahal, orang yang menyebar kebencian bukanlah penyampai ajaran agama,” tegas Menag.
Pertemuan tersebut turut dihadiri Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Jeane Marie Tulung, Kepala Bidang Marturia Pdt. Christopel Pasaribu, Perwakilan HKBP Resor Tebet Pdt. Martunas Manullang, Ketua Umum Panitia Tahun Transformasi HKBP Distrik VIII Kamidun Padiangan, serta anggota majelis Pekerja Sinode Distrik (MPSD) St. Ginagan Nainggolan dan St. Andar Siburian.
Menag juga menekankan pentingnya merawat hubungan harmonis antara manusia dan alam. “Saat ini penting menjaga hubungan antarumat beragama dengan lingkungannya. Ekoteologi adalah bagian dari tanggung jawab keagamaan,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Distrik HKBP Pdt. Sakarias Simanjuntak menyampaikan dukungan penuh terhadap program-program Kementerian Agama. Ia menegaskan bahwa Gereja HKBP memiliki komitmen kebangsaan yang kuat.
“HKBP akan mendukung program Kementerian Agama karena itu bagian dari kontribusi kami untuk bangsa. Selama 168 tahun eksistensinya, HKBP terus beradaptasi dengan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai utama,” jelasnya.
Pertemuan ini menjadi bagian dari langkah strategis dalam memperkuat sinergi lintas agama dan menumbuhkan kesadaran kolektif menjaga bumi melalui perspektif spiritual.
Sumber: kemenag