Kemon.id, Jakarta — Dalam upaya memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam industri kuliner halal global, Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya menjajaki kolaborasi strategis dengan Islamic Chef & Culinary of Indonesia (ICCI). Pertemuan berlangsung di Thamrin Nine, Jakarta, Rabu (2/7).
Menurut Riefky, ICCI berpotensi besar menjadi duta kuliner halal Indonesia karena telah memiliki jaringan internasional melalui keanggotaan di World Platform of Islamic Countries Culinary Societies (WICS). “Kami punya program Masak Bersama Master (MASAMO) yang bisa dikolaborasikan dengan ICCI, didukung BPJPH untuk sertifikasi halal,” ujarnya.
ICCI sendiri adalah organisasi chef Islam di Indonesia yang berdiri sejak 2021 dan kini memiliki hampir 3.000 anggota yang terdiri dari chef profesional, pelaku usaha kuliner, instansi tata boga, hingga young chef.
Kolaborasi ini juga dinilai penting dalam mendorong pertumbuhan ekspor produk kuliner halal Indonesia ke negara-negara dengan mayoritas penduduk muslim. “Banyak bisnis kuliner sukses karena punya sertifikat halal. Sour Sally misalnya, dimiliki nonmuslim tapi bisa ekspansi ke negara Islam berkat label halal,” ujar Riefky.
Deputi Bidang Kreativitas Budaya dan Desain, Yuke Sri Rahayu, menambahkan bahwa subsektor kuliner merupakan penyumbang lapangan kerja terbesar di industri kreatif. Karena itu, kolaborasi dengan ICCI sangat strategis untuk mendorong investasi dan memperluas pasar domestik maupun global.
Sementara itu, Presiden ICCI Adie Miartadi mengungkapkan antusiasmenya. Ia menyatakan ICCI telah menyiapkan ekosistem halal dari hulu ke hilir dan siap mendukung program pelatihan, pengembangan keterampilan, hingga pemasaran produk ke pasar global.
“Kami ingin menjadi mitra perumusan kebijakan kuliner halal dan turut dalam pengembangan SDM kuliner Indonesia,” kata Chef Adie.
Hal senada disampaikan Chef Muto, yang menyoroti pentingnya sertifikasi halal sebagai jaminan kepercayaan publik. “Setiap produk makanan dan minuman harus jelas kehalalannya. Chef juga wajib paham proses menjadikan kuliner halal agar masyarakat merasa aman dan nyaman,” ujarnya.
Dalam audiensi tersebut, Menteri Ekraf turut didampingi Direktur Kuliner Andy Ruswar, sedangkan dari pihak ICCI hadir Sekjen II Chef Tri, Ketua Divisi Halal Chef Suharna, Dewan Pembina Paypaiya, dan jajaran pengurus lainnya.
Kolaborasi ini diharapkan memperkuat branding Indonesia sebagai destinasi kuliner halal dunia sekaligus memperluas peluang ekonomi kreatif berbasis nilai-nilai keislaman.
Sumber: ekraf