BeritaUmumViral

Pemkot Yogyakarta Panen Perdana Labu Madu, Dorong Pengembangan Pertanian Organik Berbasis Sampah Kota

Yogyakarta, Kemon.id – Pemerintah Kota Yogyakarta bersama Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogyakarta–Magelang (YoMa) melakukan panen perdana Labu Madu di Kampus Polbangtan YoMa, Kamis (13/11/2025). Panen ini menjadi tonggak kerja sama dalam penguatan ketahanan pangan sekaligus pengembangan pertanian perkotaan di wilayah yang lahan pertaniannya terbatas.

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo mengapresiasi upaya Polbangtan YoMa dalam mengembangkan Labu Madu di lahan seluas sekitar dua hektare. Ia menilai keberadaan lahan produktif di tengah kota merupakan potensi strategis yang harus dimaksimalkan, terutama dalam menghadapi isu ketahanan pangan.

“Labu ini menjadi ikon yang luar biasa untuk kota. Banyak warga kota mengalami diabetes, sementara labu memiliki kadar glutamik rendah. Kenyang tanpa memicu diabetes, ini bagus sekali,” ujar Hasto.

Meski demikian, Hasto mendorong pengembangan Labu Madu organik dengan memanfaatkan sampah organik Kota Yogyakarta sebagai pupuk alami. Menurutnya, pertanian perkotaan idealnya mengusung konsep integrated farming atau pertanian terpadu, termasuk pengolahan pupuk organik.

“Ini bisa jadi labu organik yang sehat dan rendah glutamik. Kami harap bisa dikembangkan ke arah sana,” tambahnya.

Pemkot menilai Polbangtan YoMa memiliki peluang besar menjadi percontohan pertanian organik di Yogyakarta. Selama ini kedua institusi telah menjalin kerja sama, termasuk pendampingan pengolahan sampah di dua kelurahan melalui program one village one sister university.

Wakil Direktur I Polbangtan YoMa, Endah Puspitojati, menjelaskan bahwa pengembangan Labu Madu berawal dari audiensi dengan Wali Kota terkait penanganan stunting. Polbangtan mencari alternatif pangan bergizi selain Labu Susu, hingga memutuskan mengembangkan Labu Madu yang memiliki nilai gizi serupa.

“Labu Madu memiliki indeks glikemik rendah, cocok untuk penderita diabetes, mengenyangkan, dan kaya antioksidan. Tantangan kami berikutnya adalah membuat produk olahan yang digemari balita, seperti puding,” kata Endah.

Sementara itu, Dosen dan Kepala Bidang Studi Teknologi Benih Polbangtan YoMa, Agus Wartapa, menjelaskan bahwa budidaya Labu Madu cukup mudah. Tanaman ini bisa ditanam di pot maupun lahan, membutuhkan penopang karena sifatnya merambat, serta dapat dipanen setelah masa tanam tiga bulan.

Polbangtan YoMa menggabungkan pupuk organik dan anorganik serta menerapkan sistem smart farming untuk penyiraman yang bisa dikendalikan melalui ponsel.

“Tanaman harus rutin dipangkas, dan umumnya hanya dua kali panen agar kualitas buah tetap maksimal,” jelas Agus.

Panen perdana ini memperlihatkan potensi besar budidaya Labu Madu di lingkungan perkotaan, sekaligus membuka peluang kerja sama lanjutan antara Pemkot Yogyakarta dan Polbangtan YoMa dalam pengembangan pertanian organik dan pengelolaan sampah berkelanjutan.

Sumber : Warta.Jogjjakota.go.id

What's your reaction?

Related Posts

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *