Kemon.id, Jakarta — Antusiasme tinggi terlihat dari jumlah pendaftar Bantuan Penyelesaian Pendidikan (BPP) S3 Dalam Negeri Kementerian Agama (Kemenag) tahun 2025 yang mencapai 2.100 orang. Pendaftaran program ini berlangsung pada 5–15 Oktober 2025.
Kepala Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Puspenma) Sekretariat Jenderal Kemenag, Ruchman Basori, menyebut lonjakan jumlah pendaftar menunjukkan pentingnya program BPP S3 bagi masyarakat akademik.
“Animo yang besar menandakan bahwa sosialisasi program dan kegiatan Puspenma sudah berjalan baik, menyeluruh, dan sistemik. Kami bangga masyarakat kini memahami beragam layanan beasiswa dan bantuan pendidikan Kemenag, termasuk BPP S3,” ujar Ruchman di Jakarta.
Ruchman menjelaskan, BPP S3 Dalam Negeri dirancang untuk membantu dosen, guru, ustadz, kyai, tenaga kependidikan, dan alumni perguruan tinggi keagamaan (PTK) dalam menuntaskan studi doktoralnya. Dana bantuan dapat digunakan untuk membayar SPP, biaya disertasi, pengadaan literatur, publikasi jurnal bereputasi, hingga kebutuhan operasional penyelesaian studi lainnya.
“Tagihan utama bagi penerima BPP adalah menyelesaikan disertasinya. Bantuan sebesar Rp30 juta ini kami harapkan menjadi stimulan agar mereka semangat menuntaskan studi dan meraih gelar doktor,” tegas Ruchman.
Proses verifikasi dan validasi berkas berlangsung pada 16–17 Oktober 2025, dengan kuota penerima sebanyak 100 orang. Puspenma juga tengah berkoordinasi dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk kemungkinan penambahan anggaran dari optimalisasi program beasiswa tahun 2025.
Dalam kegiatan verifikasi, turut hadir Ketua Tim Kerja Beasiswa Gelar Siti Maria Ulfah, Ketua Tim Kerja PIP Sendi Tria Santoso, serta Ketua Tim Kerja Investasi Pendidikan, Kerjasama, dan Riset Hendro Dwi Antoro, bersama 30 verifikator dan jajaran pegawai Puspenma lainnya.
Selain BPP S3, Puspenma juga mengelola berbagai program lain, seperti Beasiswa Indonesia Bangkit (S1, S2, dan S3) dalam dan luar negeri, Bantuan Program Indonesia Pintar (PIP), KIP Kuliah Pendidikan Tinggi Keagamaan, Program Riset Kolaboratif MoRA The Air Fund, serta pelatihan non-gelar seperti LAPP, Moderasi Beragama, dan Pelatihan Multimedia Pesantren.
Pada tahun 2025, Puspenma mencatat telah menyalurkan bantuan kepada 1.029 awardee, termasuk 79 penerima beasiswa S2 dan S3 luar negeri. Ruchman berharap ke depan semakin banyak putra-putri terbaik bangsa yang dapat menikmati program beasiswa dan bantuan pendidikan dari Kemenag.
sumber: kemenag
















