BeritaUmumUtamaViral

SAGKI 2025: Gereja Katolik Indonesia Teguhkan Semangat Sinodalitas dan Harapan bagi Bangsa

BANTEN, kemon.id — Gereja Katolik Indonesia akan menggelar Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia (SAGKI) 2025 di Jakarta pada 3–7 November 2025. Forum lima tahunan ini mempertemukan para uskup, imam, biarawan-biarawati, dan kaum awam dari seluruh keuskupan di Indonesia untuk bersama-sama memperdalam arah pastoral Gereja serta memperkuat komitmen terhadap kehidupan bangsa.

Menurut Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), SAGKI bukan sekadar pertemuan internal, tetapi merupakan perjalanan iman Gereja Indonesia dalam semangat sinodalitas — berjalan bersama sebagai umat Allah, saling mendengarkan, dan terlibat aktif dalam perutusan sosial di tengah masyarakat.

🌿 Tema dan Semangat Peziarahan

Tahun ini, SAGKI mengusung tema besar “Berjalan Bersama sebagai Peziarah Pengharapan” dengan subtema “Menjadi Gereja Sinodal yang Misioner untuk Perdamaian.”
Tema ini menegaskan semangat Gereja Katolik Indonesia untuk menjadi komunitas penuh pengharapan, terbuka terhadap bimbingan Roh Kudus, serta berani mewujudkan perdamaian melalui kehidupan bersama yang sinodal dan saling meneguhkan.

Ketua KWI, Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC, menjelaskan bahwa SAGKI 2025 akan dihadiri 374 peserta, terdiri dari 41 uskup aktif, 4 uskup emeritus, imam, biarawan/wati, serta perwakilan umat awam dari 38 keuskupan teritorial dan satu keuskupan TNI-Polri.

“Pertemuan ini adalah wadah seluruh elemen Gereja Katolik Indonesia untuk merenungkan peran Gereja di tengah bangsa dan dunia,” jelas Mgr. Antonius.

⛪ Mendengarkan Tangisan Sesama

Dalam Surat Gembala Tahun Yubileum 2025, Keuskupan Bogor menekankan bahwa peziarahan pengharapan berarti juga mendengarkan tangisan orang miskin dan menghadirkan kasih Allah bagi sesama. Pesan ini sejalan dengan seruan Paus Fransiskus agar Gereja menjadi “Gereja yang berjalan bersama, bukan yang berjalan sendiri.”

🇮🇩 Sinergi Gereja dan Negara

Penyelenggaraan SAGKI juga didukung oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag) sebagai bentuk perwujudan moderasi beragama.
Dalam pembukaan SAGKI sebelumnya, Menteri Agama menegaskan bahwa keluarga dan komunitas iman adalah sekolah utama nilai-nilai kemanusiaan — sejalan dengan semangat Gereja dalam membangun masyarakat yang rukun, inklusif, dan damai.

🙌 Partisipasi Umat

SAGKI 2025 memberi ruang besar bagi partisipasi kaum awam. Melalui proses konsultasi di setiap keuskupan, umat diajak menyampaikan pandangan dan harapan mereka tentang wajah Gereja yang diinginkan — Gereja yang berjalan bersama, mendengarkan, dan hadir bagi dunia.

Sebagaimana tertulis dalam laman resmi SAGKI:

“SAGKI adalah perjalanan iman, tempat Gereja merajut harapan, melangkah bersama bangsa, dengan kasih yang menuntun jalan.”

Dengan semangat sinodalitas ini, SAGKI 2025 menjadi tonggak penting bagi Gereja Katolik Indonesia untuk terus menghadirkan terang iman di tengah masyarakat majemuk, memperteguh komitmen kebangsaan, dan menumbuhkan harapan baru bagi umat serta bangsa Indonesia.

sumber : kemenag.go.id

What's your reaction?

Related Posts

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *