Yogyakarta, Kemon. id – Untuk membantu masyarakat menghadapi lonjakan harga menjelang Nataru 2025, Pemerintah Kota Yogyakarta menggelar Pasar Murah mulai 17 November hingga 5 Desember 2025. Program ini diselenggarakan di 14 kemantren dengan tujuan menjaga ketersediaan bahan pokok dan menekan inflasi daerah.
Evi Wahyuni, Ketua Tim Kerja Ketersediaan dan Pengendalian Harga Dinas Perdagangan, mengatakan pasar murah menyediakan berbagai komoditas pokok, mulai dari beras premium, beras medium, SPHP, gula, minyak goreng, terigu, bawang merah, bawang putih, hingga telur.
“Setiap kemantren mendapat kuota bahan pokok, yang lebih luas wilayahnya akan mendapat jatah lebih besar,” jelas Evi saat ditemui di Kemantren Jetis.
Subsidi dan Pembatasan Belanja
Pemkot memberikan subsidi Rp2.000 per kilogram atau liter untuk semua komoditas. Kemantren standar mendapat kuota 4 ton, sementara Umbulharjo, Gondokusuman, dan Mergangsan memperoleh 6 ton. Distribusi dilakukan melalui empat distributor resmi.
Pembelian dibatasi untuk warga berdomisili di kemantren penyelenggara, dan diwajibkan menunjukkan KTP serta kupon. Evi menekankan pembelian harus wajar sesuai kebutuhan rumah tangga.
“Kalau membeli gula satu karung jelas tidak diperbolehkan,” ujarnya.
Menjaga Stok dan Harga Pasar
Pasar Murah tidak hanya menawarkan harga lebih murah, tetapi juga menjadi strategi pengendalian inflasi lokal. Dengan adanya pasar murah, warga tidak perlu memadati pasar tradisional sehingga permintaan tetap terkendali.
Pemkot juga mengoperasikan kios Sogoro Amarto di empat pasar sebagai alat pantau harga dan ketersediaan komoditas.
“Jika kios sepi, artinya pasar stabil. Jika ramai, kami segera mengambil tindakan,” imbuh Evi.
Antusiasme Warga
Warga terlihat memanfaatkan kesempatan ini untuk berbelanja kebutuhan pokok. Salah satunya Dety Wahyuni dari Kelurahan Cokrodiningratan yang membeli beras dan gula dengan harga lebih murah dibandingkan pasar biasa.
“Beras premium biasanya Rp14.000–Rp15.000 per kilogram, di sini jauh lebih hemat. Untuk gula dan beras cukup kebutuhan rumah selama sebulan,” kata Dety. Ia mengetahui kegiatan pasar murah secara spontan saat melihat keramaian di sekitar kemantren.
Program ini diharapkan dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok dengan harga terjangkau sekaligus menjaga stabilitas ekonomi kota menjelang pergantian tahun.
Sumber : warta.jogjakota.go.id
















