BeritaUmumUtamaViral

Semarang Siapkan Respons Cepat: Pemkot Tegaskan Sinergi Total Hadapi Ancaman Banjir dan Kerawanan Nataru

SEMARANG,  kemon.id — Menjelang puncak musim hujan dan perayaan Natal–Tahun Baru (Nataru), Pemerintah Kota Semarang memperkuat sistem respons cepat lintas instansi. Upaya ini digerakkan melalui pengarahan gabungan yang dipimpin Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin, di Halaman Balai Kota Semarang, Jumat (28/11).

Musim Hujan Puncak, Pemkot Minta Semua Unsur Siaga

Prediksi BMKG menyebutkan intensitas curah hujan tinggi akan berlangsung hingga Februari 2026. Kota Semarang yang memiliki titik rawan banjir dan longsor harus meningkatkan kesiapsiagaan di semua level.

“Kejadian banjir kemarin bukan hanya catatan, tetapi alarm bahwa kita harus bertindak lebih cepat dan lebih solid,” tegas Iswar.

Ratusan Personel Dikerahkan, Dari TNI hingga Lurah

Apel siaga ini melibatkan ratusan personel TNI, Polri, BPBD, Damkar, Satpol PP, PMI, serta aparatur kecamatan dan kelurahan. Seluruh unsur tersebut diarahkan untuk memperkokoh koordinasi dalam menghadapi potensi gawat darurat.

Iswar menekankan, “Kita tidak boleh bekerja parsial. Semua instansi harus terkoneksi. Kolaborasi adalah nafas utama penanganan bencana.”

Arahan Khusus: Data BMKG, Normalisasi Sungai, dan Peralatan Siap Operasi

Dalam arahannya, Pemkot Semarang menetapkan tiga prioritas utama:

  • Pemantauan cuaca real-time berdasarkan data resmi BMKG,

  • Percepatan normalisasi sungai dan saluran air di wilayah rawan,

  • Pemeriksaan intensif peralatan penanganan bencana agar selalu siap digunakan.

Iswar juga menyoroti pentingnya edukasi publik. Ia mengajak warga ikut menjaga lingkungan agar aliran sungai tidak tersumbat. “Banjir tidak datang sendirian, kadang kita sendiri yang memicunya lewat kebiasaan membuang sampah ke sungai,” katanya.

Nataru Mendekat, Mobilitas Meningkat, Pengamanan Diperketat

Selain ancaman bencana, Pemkot Semarang juga mengantisipasi potensi kerawanan Kamtibmas menjelang Nataru. Aktivitas masyarakat diperkirakan melonjak di pusat belanja, tempat ibadah, ruang publik, terminal, dan bandara.

“Kita harus memastikan seluruh titik keramaian berada dalam pengawasan. Deteksi dini dan pengamanan berlapis wajib diterapkan,” ujar Iswar.

Optimisme Jaga Semarang Tetap Aman dan Nyaman

Di penghujung pengarahan, Iswar menyampaikan optimismenya bahwa Semarang mampu melewati periode rawan ini dengan baik melalui persiapan matang dan kerja sama semua pihak.

“Kota ini akan aman jika kita bersatu. Mari jaga Semarang tetap nyaman, tangguh, dan damai,” tutupnya.

What's your reaction?

Related Posts

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *