BeritaUmumUtamaViral

Status Gunung Semeru Turun ke Siaga: Aktivitas Menurun, Warga Diminta Tetap Waspada

Lumajang, kemon.id — Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menurunkan status aktivitas Gunung Semeru dari Level IV (Awas) menjadi Level III (Siaga) mulai Jumat (28/11/2025) pukul 09.00 WIB. Keputusan ini diambil setelah evaluasi komprehensif memperlihatkan penurunan signifikan aktivitas vulkanik pascaerupsi besar pada 19 November 2025.

Pelaksana tugas Kepala Badan Geologi, Lana Saria, menjelaskan bahwa aktivitas Semeru kini didominasi letusan kecil hingga sedang, guguran lava, dan pelepasan gas dangkal.
“Tanda-tanda suplai magma baru dari kedalaman tidak terdeteksi. Kegempaan menunjukkan tidak ada peningkatan tekanan magmatik,” jelasnya dalam keterangan pers yang diterima Sabtu (29/11/2025).

Data seismik menunjukkan aktivitas vulkanik dalam berada pada tingkat rendah. Kecepatan variasi seismik (dv/v) yang sempat turun sebelum erupsi kini telah kembali stabil. Pemantauan tiltmeter dan GPS juga tidak memperlihatkan adanya indikasi pergerakan magma baru. Semua data tersebut menjadi dasar ilmiah bahwa sistem vulkanik Semeru tengah memasuki fase relaksasi.

Meski status diturunkan, Badan Geologi menekankan pentingnya kewaspadaan. Potensi bahaya sekunder seperti awan panas guguran dan lahar hujan masih dapat terjadi, terutama karena wilayah saat ini memasuki puncak musim hujan. Tumpukan material erupsi di lereng maupun aliran sungai berpotensi terbawa arus deras dan memicu bencana lanjutan.

Beberapa rekomendasi zona bahaya tetap berlaku. Masyarakat diminta tidak beraktivitas dalam radius 13 kilometer ke arah tenggara dari puncak Semeru, khususnya di sepanjang Besuk Kobokan. Warga juga diminta menjauhi area 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan yang dapat terdampak hingga 17 kilometer, serta tidak mendekati radius 5 kilometer dari Kawah Jonggring Seloko akibat potensi lontaran batu pijar.

Pemerintah Kabupaten Lumajang bersama BPBD, TNI, Polri, relawan, dan komunitas kebencanaan terus meningkatkan kesiapsiagaan. Mereka meninjau kembali jalur evakuasi, mengaktifkan sistem peringatan dini, dan memastikan pos pengamatan tetap melakukan pemantauan intensif.

Penurunan status ini diharapkan memberi ketenangan bagi warga sekitar, namun juga memperkuat kesadaran akan pentingnya mitigasi dan literasi kebencanaan bagi masyarakat yang tinggal di kawasan rawan erupsi.

Sumber : InfoPublik

What's your reaction?

Related Posts

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *