Kemon.id, Jakarta – Sumatera Barat akan menjadi tuan rumah Seminar Wakaf Internasional yang digelar di Kota Padang. Menteri Agama Nasaruddin Umar menyambut baik inisiatif tersebut dan berharap forum ini mampu merumuskan strategi konkret dalam mengoptimalkan peran wakaf bagi pemberdayaan ekonomi umat.
Hal itu disampaikan Menag saat menerima audiensi delegasi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (23/10/2025). Selain seminar wakaf, pertemuan tersebut juga membahas rencana pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-41 tingkat Provinsi Sumatera Barat yang akan digelar di Bukittinggi.
“Seminar Wakaf Internasional dan MTQ bukan hanya agenda keagamaan, tetapi juga momentum kebangkitan literasi keagamaan yang mencerahkan dan menggerakkan umat. Keduanya menjadi refleksi semangat kita untuk menjadikan agama sebagai energi pembangunan,” ujar Menag.
Menurutnya, potensi wakaf di Indonesia sangat besar dan perlu dikelola secara modern, transparan, dan produktif agar benar-benar memberikan manfaat sosial dan ekonomi.
“Wakaf jangan hanya dipahami sebagai amal jariyah dalam bentuk tradisional. Melalui seminar ini, saya berharap muncul gagasan baru tentang tata kelola wakaf produktif yang bisa menjadi instrumen pemberdayaan ekonomi umat,” tambahnya.
Kemenag, lanjut Menag, berkomitmen memperkuat ekosistem wakaf nasional dengan sistem pengelolaan yang profesional, akuntabel, dan terintegrasi secara digital.
Terkait penyelenggaraan MTQ di Bukittinggi, Nasaruddin Umar menegaskan pentingnya menanamkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
“MTQ bukan hanya lomba membaca Al-Qur’an, tetapi ruang dakwah untuk membumikan pesan rahmatan lil ‘alamin. Kita ingin generasi muda tidak hanya fasih membaca, tapi juga memahami makna dan menerapkannya dalam kehidupan sosial,” tuturnya.
Menag menilai dua agenda besar itu merupakan wujud nyata sinergi Kementerian Agama dan Pemerintah Daerah dalam mendukung visi Asta Protas Kemenag 2025–2029, terutama dalam transformasi tata kelola keagamaan dan penguatan moderasi beragama.
“Saya sangat menghargai langkah sinergis Kanwil Kemenag Sumbar, Pemprov, serta Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri yang terus menginisiasi program inovatif. Ini menunjukkan semangat kolaboratif ASN Kemenag semakin matang dan berorientasi hasil,” kata Menag.
Ia berharap kehadirannya di Padang dan Bukittinggi nanti menjadi momentum memperkuat komitmen bersama membangun kehidupan keagamaan yang inklusif, sejuk, dan berkemajuan.
“Kita ingin Sumatera Barat menjadi model bagaimana agama hadir sebagai inspirasi pembangunan dan harmoni sosial. Dari bumi Minangkabau, kita perlihatkan wajah Islam Indonesia yang damai, moderat, dan mencerdaskan,” pungkasnya.
sumber: Kemenag
















